Pengertian Administrasi Keuangan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Definisi Menurut Para Ahli
Arthur Grager
Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi
George Terry
Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sondang P. Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
William Leffingwell dan Edwin Robinson
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
Ciri-ciri administrasi
- Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau lebih.
- Adanya kerja sama
- Adanya proses/usaha
- Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
- Adanya tujuan
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia
Keuangan adalah mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Istilah keuangan dapat berarti:
(1) Ilmu keuangan dan asset lainnya;
(2) Manajemen asset tersebut;
(3) Menghitung dan mengatur risiko proyek.
Keuangan dalam KBBI (2008:1767) diartikan :
(1) segala sesuatu yang bertalian dengan uang;
(2) seluk beluk uang;
(3) urusan uang;
(4) keadaan uang. Contoh dalam kalimat: biaya rumah sakit tidak terjangkau oleh keuanganku. (artinya: kondisi uang/harta/kekayaanku tidak bisa menjangkau biaya rumah sakit)
Ridwan dan Inge (2003)
Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.
Pengertian Administrasi Keuangan
Administrasi bukanlah kata yang asing bagi semua orang. Akan tetapi ketika pengertian administrasi ditanyakan pada masyarakat awam, sebagian besar pasti akan menjawab “pembayaran” karena itulah pengertian administrasi yang selama ini dipahami oleh sebagaian besar masyarakat Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan persepsi dari masyarakat yang demikian karena kenyataan yang mereka alami memang seperti itu. Ketika mereka dihadapkan dengan urusan administrasi pasti mereka dimintai pembayaran. Jadi wajar saja jika paradigma mereka seperti itu. Berbeda ketika kita tanyakan soal administrasi kepada masyarakat yang paham tentang ekonomi. Istilah administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin administration yang dapat berarti pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan, dan pengelolaan. Di Italia, istilah ini berkembang menjadiadministrazione, menjadi administration di Perancis, Inggris dan Jerman. Administrasi juga berasal dari kata Belanda, yaitu administratie yang diartikan sebagai istilah tata usaha, yaitu segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, mengetik, koresponden, kearsipan dan sebagainya (office work) . Dalam bahasa Yunani terdiri atas ad dan ministrare yang berarti mengabdi, melayani atau berusaha untuk memenuhi harapan setiap orang.
Secara terminologis, administrasi dalam arti luas merupakan segenap proses pengelolaan/ kerjasama sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Simon, manusia yang administrasi seharusnya mengutamakan kepuasan. Manusia administrasi harus mementingkan kepuasan dan bukan hanya mementingkan hasil maksimal. Sedangkan keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Berangkat dari berbagai pengertian di atas, dapat diartikan bahwa administrasi keuangan adalah proses pengelolaan yang melibatkan semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.
Administrasi
Keuangan
Administrasi adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Administrasi sebagai suatu
proses dapay diperinci menjadi 8 unsur umum yang bersifat dinamis, yaitu :
a) tatakeragaan
b) tatapimpinan
c) tatahubungan
d) tataketerangan
e) tatakepegawaian
f) tatakeuangan
g) tataperbekalan
h) tatahumas
Dari
8 unsur diatas yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mengenai unsur keenam
dalam administrasi yaitu “tatakeuangan” atau “administrasi keuangan”.
Administrasi
Keuangan, adalah suatu “truisme”, atau paling sedikit suatu kenyataan, bahwa
biaya yang tersedia bagi suatu negara yang sedang giat melakukan pembangunan,
seperti Indonesia, selalu terbatas dibandingkan dengan banyaknya kegiatan
pembangunan yang perlu dibiayai. Oleh karena itu logis pula apabila semua usaha
harus dilakukan agar supaya biaya yang tersedia, baik yang bersumber dari
pendapatan di dalam negeri berupa pajak, tabungan masyarakat, tabungan
Pemerintah dan pendapatan negara dari hasil ekspor, maupun yang berupa
pinjaman, dikelola penggunaannya sedemikian rupa sehingga dengan biaya yang
terbatas itu diperoleh hasil yang maksimal. (Dr, Sondang P. Sagian, M,P.A. Ph.
D : Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta, 1983, hal
156).
Administrasi
keuangan juga dapat berarti rangkaian kegiatan penataan yang berupa penyusunan
anggaran belanja, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan
pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Dengan
perkataan lain, semua langkah yang lebih menjamin penggunaan biaya yang tersedia
itu sehingga menjadi lebih efisien, efektif dan ekonomis harus diambil.
Jelaslah
kiranya bahwa masalah yang dihadapi di bidang administrasi keuangan adalah
masalah yang sangat kompleks yang pemecahannya memerlukan imaginasi, innovasi,
daya pikir serta kreativitas yang besar.
Secara
lebih terperinci dapat dikemukakan beberapa masalah yang kiranya menonjol dalam
bidang administrasi keuangan, seperti :
1. Masalah terbatasnya
biaya yang tersedia dan atau mungkin tersedia untuk membiayai usaha-usaha
pembangunan yang ingin dilaksanakan demi percepatan peningkatan taraf hidup
seluruh rakyat.
2. Masalah peningkatan
kepercayaan rakyat terhadap legitimasi pemerintahannya yang bertindak selaku
pelaksana utama kegiatan-kegiatan pembangunan.
3. Masalah peningkatan
kepercayaan pihak negara-negara asing, badan-badan internasional terhadap
kemampuan dan kesungguhan aparatur pemerintah untuk menyerap dan menggunakan
bantuan dan atau pinjaman yang diberikan demi kepentingan rakyat banyak.
4. Masalah tidak
sesuainya ketentuan parundangan yang mengatur keuangan negara pada umumnya.
5. Masalah peningkatan
kemampuan administrative dari aparat pemerintah untuk memelopori, membina dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan.
6. Masalah perimbangan
keuangan nagara antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dikaitkan dengan
prinsip ekonomi.
7. Masalah sistem
administrasi keuangan yang pada umumnya tidak sesuai lagi dengan alam
kemerdekaan, belum berbicara tentang ketidak-sesuaian sistem administrasi
keuangan yang ada dengan tuntutan pembangunan.
8. Masalah masih
terdapatnya kekurangan kesadaran rakyat untuk memenuhi kewajiban keuangannya
terhadap negara, seperti terdapatnya kecenderungan mengelakkan kewajiban
membayar pajak.
9. Masalah sistem
pelaporan yang sering hanya menunjukkan legalitas penggunaanbiaya dan kurang
menunjukkan efisiensi penggunaan biaya tersebut.
Administrasi
telah dipelajari secara seksama dengan cara-cara ilmiah dan menurut rangka
dasar tertentu, sehingga terkumpullah sekelompok pengetahuan yang dapat
dijadikan pedoman bagi kerjasama manusia. Kelompok pengetahuan yang bersasaran
administrasi disebut ilmu administrasi. Penelaahan terhadap unsur finansia
sebagai suatu konsep atau tatakeuangan sebagai suatu proses menghasilkan
sekelompok pengetahuan yang disebut dengan ilmu administrasi keuangan.
Ilmu
administrasi keuangan membahas segenap rangkaian kegiatan penataan penyusunan
anggaran, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan
pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Kelompok
pengetahuan ini telah berkembang menjadi beberapa bagian yang cukup luas.
Pertama
ialah kelompok pengetahuan tentang penyusunan rencana pengeluaran dan
penerimaan uang bagi kerjasama itu. Ini merupakan cabang pengetahuan
administrasi keuangan yang disebut Penganggaran Belanja. Ilmu baru ini dikenal
dengan nama “Planning-Programming-Budgeting System” yang terkenal dengan
singkatan “PPBS”. Secara harafiah dapat diterjemahkan menjadi Sistem
Penganggaran-Pemrograman-Perencanaan. Tapi menurut makna dan isinya dapat
diterjemahkan dengan Sistem Penganggaran Berdasarkan Program dalam rangka Suatu
Analisa Sistem atau Sistem Penganggaran Berdasarkan Program dalam Rangka Suatu
Perencanaan Tertentu. Secara lebih sederhana untuk mempermudah pemakaiannya
dapatlah kiranya dipakai istilah Sistem Penganggaran Berdasarkan Program.
Suatu
segi lain dari administrasi keuangan ialah pencatatan segenap penerimaan dan
pengeluaran biaya dalam kerjasama itu. Cabang pengetahuan lainnya dalam
administrasi keuangan ialah yang bertalian dengan pemeriksaan mengenai
ketepatan tindakan-tindakan dalam bidang keuangan, ini lazim disebut dengan
Pemeriksaan Keuangan.
Unsur
administrasi keuangan ini menitikberatkan pada tanggung jawab atas dana untuk
berbagai penggunaan dengan kombinasi jenis-jenis pembiayaan yang terbaik,
Administrasi keuangan menyangkut hal-hal berikut :
a) Berapa banyak jumlah
dana yang diperlukan.
b) Dari mana sumber dana.
c) Kapan dana tersebut
akan mulai digunakan.
Kegiatan
administrasi keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Perencanaan dan
peramalan.
b) Mengkoordinasikan
berbagai keputusan keuangan.
c) Berintegrasi dengan
linkungan.
d) Pengawasan keuangan
membuat catatan dan laporan tentang informasi keuangan.
Agar
lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan administrasi keuangan,
maka perlu dibentuk suatu pebgawasan keuangan. Pengawasan keuangan adalah
kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan rencana keuangan. Pengawasan
keuangan bukan hanya sekedar mengecek aliran uang/dana, akan tetapi juga
behubungan dengan evaluasi rencana yang sedang dilaksanakan. Oloeh karena itu,
pengawasan keuangan meliputi 2 langkah pokok, yaitu :
1. Menentukan
standar-standar kegiatan.
2. Membandingkan kegiatan
nyata dengan standar seperti yang dimaksudkan pada butir 1.
Langkah-langkah
tersebut bukan hanya perlu untuk pengawasan kegiatan yang telah direncanakan,
akan tetapi juga dan bahkan tidak kurang pentingnya untuk menyususn rencana
yang akan datang.
Dalam
perkembangannya administrasi sering dikaitkan dengan menejemen keuangan. Dalam
praktiknya, administrasi keuangan dan manajemen keuangan memiliki beberapa
kesamaan. Di era globalisasi ini istilah manajemen keuangan lebih popular dari
pada administrasi keuangan.
Manajemen
keuangan adalah pembelanjaan perusahaan yang dipelajari dari seginya seorang
manajer keuangan. Manajemen keuangan bersangkutan dengan urusan keuangan,
meskipun tidak semua yang berkaitan dengan uang menjadi monopoli manajemen
keuangan. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai pengetrapan fungsi
perencanaan dan pengawasan kedalam fungsi keuangan. (Walker, W. Ernest : Essentials of
Financial Management, Prentice Hall, New Delhi, 1978, hal. 1-2).
Sebagai
pelengkap perlu diketengahkan peranan yang dijalankan oleh seorang manajer
keuangan. Peranan atau dapat juga disebutkan sebagai fungsi yang dipaparkan
dibawah ini, sedikit banyak merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari fungsi
manajer keuangan yang pada hakekatnya sangat kompleks.
1. Perencanaan keuangan
(financial planning)
a. merencanakan
peminjaman, apabila hal ini harus dilakukan
b. merencanakan dan
membuat forcasing penerimaan dan pengeluaran
c. memberikan advis
tentang pembayaran keuangan
d. menyusun laporan
keuangan
2. Pengelolaan uang kas
(cash mamagement)
a. membuka rekening bank
dan melekukan setoran (deposit)
b. mengatur kas kecil dan
giro bank
c. mengatur pembayaran
atas kewajiban yang jatuh temponya
d. menyelenggarakan
catatan tentang transaksi kas
3. Pengelolaan kredit
(credit management)
a. pengaturan
tagihan-tagihan
4. Pengurusan surat
berharga (security flotation)
a. mengatur
pembayaran-pembayaran kembali pinjaman (angsuran)
b. menanda-tangani cek
Salah
satu cara menelaah dan mempelajari keadaan keuangan ialah dengan cara analisa
rasio keuangan. Untuk membuat keputusan rasional yang sesuai dengan tujuan,
seorang manajer finansial haruslah mempunyai alat-alat analisa tertentu.
Analisa keuangan dilakukan baik oleh pihak luar (ekstern) maupun pihak dalam
(intern). Bagi perusahaan sendiri, analisa terhadap keuangannya akan membantu
dalam perencanaan perusahaan.
Untuk
menilai prestasi dan kondisi perusahaan, seorang analisis keuangan memerlukan
ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang sering kali dipergunakan adalah rasio, yang
menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Analisa dan penafsiran berbagai
rasio akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi
keuangan dari pada analisa terhadap data keuangan saja.
Analisa
rasio keuangan menyangkut dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat
membandingkan rasio saat ini dengan rasio-rasio di masa lalu dan yang
diharapkan di masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Dalam
pembandingan dari waktu ke waktu, lebih baik dilakukan pembandingan data
aslinya juga dan bukan semata-mata pembandingan rasio-rasio saja.
Metode-metode
pembandingan yang kedua adalah membandingkan rasio-rasio suatu perusahaan
dengan perusahaan-perusahaan laun yang sejenis dan kira-kira sama ukurannya,
atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama. Pembandingan semacam itu
memberikan pemahaman atas prestasi dan kondisi finansial perusahaan relatif
terhadap industri.
Pada
umumnya berbagai rasio yang dihitung bisa dikelompokkan kedala empat tipe dasar
:
1. Rasio likuiditas, yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio leverage, yang mengukur
seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan utang.
3. Rasio aktivitas, yang mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya.
4. Rasio profitabilitas, yang mengukur
efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari
keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi.
Artikel Lainnya :
- Materi Bahasa Indonesia : Pronomina
- Materi Bahasa Indonesia : Kata Penghubung (Konjungsi)
- Materi Bahasa Indonesia : Verba Aktif dan Verba Pasif
- Materi Komunikasi Data
- Materi Komputer Terapan
- TUTORIAL MEMBUAT DATA KARYAWAN MENGGUNAKAN DREAMWEAVER
- Sejarah Kewirausahaan
- Materi Pelajaran Administrasi Perkantoran : Administrasi Keuangan
Bermanfaat..
BalasHapusnice post
BalasHapusniih...blog berguna banget...thanks bang/neng buat materi-nya^__^
BalasHapus